Askep hematemesis melena pdf




















Pembuluh darah abnormal di dinding usus angiodisplasia 5. Rektum a. Polip non-kanker 6. Anus a. Hemoroid b. Robekan di anus fisura anus C. Begitu juga riwayat muntah-muntah berulang yang awalnya tidak berdarah, konsumsi alkohol yang berlebihan mengarahkan ke dugaan gastritis serta penyakit ulkus peptikum.

Adanya riwayat muntah-muntah berulang yang awalnya tidak berdarah lebih kearah Mallory-Weiss. Penurunan berat badan mengarahkan dugaan ke keganasan.

Perdarahan yang berat disertai adanya bekuan dan pengobatan syok refrakter meningkatkan kemungkinan varises. Adanya riwayat pembedahan aorta abdominalis sebelumnya meningkatkan kemungkinan fistula aortoenterik. Pada pasien usia muda dengan riwayat perdarahan saluran cerna bagian atas singkat berulang sering disertai kolaps hemodinamik dan endoskopi yang normal, harus dipertimbangkan lesi Dieulafoy adanya arteri submukosa, biasanya dekat jantung, yang dapat menyebabkan perdarahan saluran pencernaan intermitten yang banyak Davey, Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis penderita seperti faktor umur, kadar Hb, tekanan darah selama perawatan, dan lain-lain.

Pengobatan penderita perdarahan saluran cerna bagian atas meliputi: 1. Pengawasan dan pengobatan. Penderita harus diistirahatkan obat yang menimbulkan efek mutlak, sedatif obat — morfin, meperidin dan paraldehid sebaiknya dihindarkan. Penderita dipuasakan selama perdarahan masih berlangsung dan bila perdarahan berhenti dapat diberikan makanan cair. Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi,kesadaran penderita dan bila perlu dipasang CVP monitor.

Pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit perlu dilakukan untuk mengikuti keadaan perdarahan. Dilakukan antagonis klisma air biasa disertai diserap oleh usus. Tindakan atau pemberian lavemen antibiotika usus, sebagai ini mencegah terjadinya simetidin dengan yang tindakan sterilisasi dilakukan produksi tidak untuk amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat menimbulkan ensefalopati hepatik. Pemasangan pipa nasogastrik. Tujuan pemasangan pipa naso gastrik adalah untuk aspirasi cairan lambung, lavage umbah lambung dan pemberian obat-obatan.

Pemberian lambung menyebabkan vasokontriksi akan diharapkan terjadi penurunan lambung, demikian dengan aliran air Umbah lambung ini akan dilakukan berulang sebanyak pada lokal darah perdarahan dengan di akan air kumbah sehingga mukosa berhenti. Pemeriksaan endoskopi dapat segera dilakukan setelah cairan aspirasi lambung sudah jernih.

Pemberian pitresin vasopresin. Pitresin pemberian mempunyai pitresin efek perinfuse akan vasokoktriksi, mengakibatkan pada kontriksi pembuluh darah dan splanknikus sehingga menurunkan tekanan vena porta, dengan demikian diharapkan perdarahan varises dapat berhenti. Perlu diingat bahwa pitresin dapat merangsang otot polos sehingga dapat terjadi vasokontriksi koroner, karena itu harus berhati-hati dengan pemakaian obat tersebut terutama pada penderita penyakit jantung pemeriksaan elektrokardiogram iskemik.

Pemasangan balon Sengstaken-Blakemore Tube. Dilakukan pemasangan balon Sengstaken-Blakemore tube SB tube untuk penderita perdarahan akibat pecahnya varises. Sebaiknya pemasangan SB tube dilakukan penderita tenang dan kooperatif, sehingga sesudah penderita dapat diberitahu dan dijelaskan tujuan pemakaian alat tersebut, cara pemasangannya dan kemungkinan akibat yang dapat timbul pada waktu dan selama peneliti mendapatkan hasil pemasangan.

Komplikasi SB tube yang berat seperti laserasi dan ruptur esofagus, obstruksi jalan napas tidak pernah ditemukan. Pemakaian bahan sklerotik. Cara varises kemudian pengobatan ini sudah mulai populer dan merupakan salah satu pengobatan yang baru dalam menanggulangi perdarahan saluran cerna bagian atas yang disebabkan pecahnya varises esofagus. Tindakan operasi. Bila usaha - usaha penanggulangan perdarahan diatas mengalami kegagalan dan perdarahan tetap berlangsung, maka dapat dipikirkan tindakan operasi.

Tindakan operasi yang basa dilakukan esofagus, adalah: ligasi varises esofagus, pintasan porto -kaval. Operasi efektif transeksi dianjurkan setelah 6 minggu perdarahan berhenti dan fungsi hati membaik. Mubin, Integritas Ego Gejala: Faktor stress akut atau keluarga, kerja.

Tanda: Nyeri tekan sering hiperaktif perdarahan, berbusa, bau distensi, bunyi usus: selama perdarahan, hipoaktif setelah karakter gelap,kecoklatan, abdomen; feses: diare, atau kadang-kadang darah warna merah cerah; busuk steatore , konstipasi dapat terjadi perubahan diet, penggunaan antasida , haluaran urine: menurun, pekat.

Tanda: Muntah: Warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk perdarahan kronis , berat jenis urin meningkat. Tanda: Wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat, perhatian menyempit.

Diagnosis Keperawatan Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien Hematemesis Melena merujuk pada kasus Perdarahan Gastrointestinal Atas menurut Doenges adalah: 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan kehilangan secara aktif 2. Resiko gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemik karena perdarahan. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya. Perencanaan Adapun rencana asuhan keperawatan yang dirumuskan berdasarkan kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien Hematemesis Melena merujuk pada kasus Perdarahan Gastrointestinal Atas menurut Doenges adalah: 1.

Diagnosa I Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan kehilangan secara aktif. Tujuan : Kebutuhan cairan terpenuhi. Tanda vital dalam batas normal, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, produksi urine output seimbang, muntah darah dan berak darah berhenti Rencana Tindakan : 1. Rasional: Membantu dalam membedakan distress gaster. Darah merah cerah menandakan adanya atau perdarahan arterial akut, mungkin karena ulkus gaster; darah merah gelap mungkin darah lama tertahan dalam usus atau perdarahan vena dari varises.

Ukur TD dengan posisi duduk, berbaring, berdiri bila mungkin. Rasional: Hipotensi postural menunjukkan penurunan volume sirkulasi. Catat respons fisiologis individual pasien terhadap perdarahan, misalnya perubahan mental, kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, berkeringat, takipnea, peningkatan suhu. Rasional: Memburuknya gejala dapat menunjukkan berlanjutnya perdarahan atau tidak adekuatnya penggantian cairan.

Awasi masukan dan haluaran dan hubungkan dengan perubahan berat badan. Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat.

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat. Kapita selekta kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;Jakarta. Carpenito Linda Juall. Rencana asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system pencernaan. Yogyakarta: Medi Action.

Tidak ada komentar:. Langganan: Posting Komentar Atom. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosi dan dypsnea 2. Menjukkan jalan nafas yang paten 3. Airway management 1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3.

Lakukan fisioterapi dada 4. Keluarkan secret dengan batuk atau suction 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan 6. Berikan bronkodilator jika perlu 7. Nutritional status Kriteria hasil: 1. Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan 2. BB sesuai dengan TB 3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 4. Nutritional management 1. Kaji adanya alergi makanan 2.

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan jumlah kalori an nutrisi yang dibutukan pasien 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan Fe 4.

Berikan substansi gula 6. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 7. Berpartisifasi dala, aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TD,RR dan nadi 2.

Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri 3. TTV normal 4. Energy psikomotor 5. Level kelemahan 6. Mampu berpindah : dengan atau tanpa bantuan alat 7. Activity therapy 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 2. Bantu untuk mengidentifikasikan dan mendapatkan sumber yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikolog dan social 3.

Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas 4. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan 5. Syok prevention 1. Nadi dalam batas yang diharapan 2.

Irama jantung dalam batas yang diharapkan 3. Frekuensi nafas dalam batas normal 4. Monitor tanda inadekuat oksigenasi jaringan 3. Monitor suhu dan pernafasan 4. Pantau nilai labor 5. Monitor tanda dan gejala asites 6. Monitor tanda awal syok 7. Berikan vasodilator yang tepat 8. Anxiety self control Anxiety level Coping Kriteria hasil: 1. Klien mampu mengidentifikasikan dan mengungkapkan gejala cemas 2. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas 3.

Anxiety reduction 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan 2. Dengarkan dengan penu perhatian 3. Identifikasi tingkat kecemasan 4. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan 5. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi 6. Knowledge :desease process Knowledge : health behaviour 1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan 2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar 3.

Teaching : 1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit 3. Jelaskan tanda dan gejala yang muncul dari penyakit 4. Need an account? Click here to sign up. Download Free DOC. Download Free PDF.

Laporan pendahuluan melena. Vian Tanasale. A short summary of this paper. Download Download PDF. Translate PDF. Konsep Dasar Penyakit 1. Pengertian Melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. BAB darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja.

Sebagian besar BAB darah berasal dari luka di usus besar, rektum, atau anus. Warna darah pada tinja tergantung dari lokasi perdarahan. Umumnya, semakin dekat sumber perdarahan dengan anus, semakin terang darah yang keluar.

Oleh karena itu, perdarahan di anus, rektum dan kolon sigmoid cenderung berwarna merah terang dibandingkan dengan perdarahan di kolon transversa dan kolon kanan lebih jauh dari anus yang berwarna merah gelap atau merah tua. Tanda dan gejala a. Syok denyut Jantung, Suhu Tubuh , b. Penyakit hati kronis sirosis hepatis , c. Nyeri di perut, e. Hiperperistaltik, f.

Penurunan Hb dan Hmt yang terlihat setelah beberapa jam, g. Peningkatan kadar urea darah setelah jam karena pemecahan protein darah oleh bakteri usus. Etiologi a. Adanya luka atau pendarahan di lambung atau usus. Tukak lambung.

Minuman beralkohol. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam submukosa esopagus dan rektum serta pada dinding abdomen anterior untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif.



0コメント

  • 1000 / 1000